Saat itu Kura-Kura sedang makan di warung. Ternyata penjaga warungnya sedang pergi karena kebelet pipis. Penjaga warung itu adalah Kambing. Karena tidak ada siapa-siapa, Kura-Kura pun tergiur sampai ngiler melihat beberapa makanan yang dijual. Padahal dia gak bawa uang.
“Aku akan memakan semuanya, mumpung penjaga warungnya gak ada,” gumam Kura-Kura.
Baru 1 detik makan, terlihatlah Kambing itu di hadapannya.
“Lho, kamu dari mana aja?” tanya Kura-Kura kaget.
“Memangnya kamu itu siapa? Ngapain nanya-nanya kabar segala?” bentak Kambing.
Kura-Kura sangat gemetaran. Dia langsung lari keluar dari warung itu sambil membawa makanan yang baru saja mau dimakannya tadi. Padahal itu cuma rumput, lagian kan Kura-Kura gak makan rumput.
“Woy bayar sini!!! Awas ya kamu!” Kambing berteriak lagi, lagi dan lagi.
Tapi dia gak peduli, asalkan bahagia.
Setelah kecapean, Kura-Kura duduk di samping pohon kaktus. Dia gak tertusuk duri kaktusnya karena punya cangkang. Namanya juga Kura-Kura. Lalu dia mau istirahat. Dia mengambil makanan curiannya tadi.
“Lho, kok rumput? Balik lagi aja deh ke warung itu,” setelah itu Kura-Kura berjalan ke warung tadi.
Di perjalanan dia bertemu Kelinci. Kelinci tidak menyadarinya, dia masih lari terus entah mau berapa jam.
“Woy, STOP!!!” ucap Kura-Kura.
“Kenapa emangnya?” Kelinci itu bertanya sambil lari di tempat.
“Kamu ngapain sih?”
“Lari lah, masa’ gak liat?”
“Iya maksudku ngapain kok lari-lari,”
“Aku mau latihan buat lomba lari,” Kelinci menjawabnya dengan berbohong.
“Ah, lari kok kayak gitu?” Kura-Kura meledek Kelinci.
“Terus gimana?” tantang Kelinci yang tak mau kalah.
“Gini, aku tunjukin ya…”
Kura-Kura langsung berlari. Tanpa sengaja makanannya tadi jatuh tapi gak dipeduliin. Kura-Kura gak tau ternyata dia larinya lambat banget.
“Oh, jadi seperti itu ya?” kata Kelinci yang sengaja menyindir.
“Ya sudah, besok kita akan lomba lari di sini. Kita akan mengelilingi lapangan ini, lalu…”
“Siapa bilang ini lapangan?”
“Aku!”
“Oh ya sudah, lanjutkan,”
“Kita lomba lari, siapa yang paling cepat dialah yang menang.”
“Oke terserah kamu,”
Esok hari, Kelinci sudah berada di tempat itu, tapi Kura-Kura belum.
“Wah, pasti dia takut kalah cepet sama aku,”
“Siapa…” tanya Kura-Kura yang muncul di balik batu.
“Kamu!”
“…yang nanya?”
“Susah deh ngomong sama kamu,”
“Ya sudah ayo mulai saja lombanya.”
Lomba pun dimulai tanpa aba-aba. Kelinci langsung berlari secepat kelinci. Sementara itu Kura-Kura hanya berlari kecil.
Setelah Kelinci selesai mengelilingi tempat itu…
“Lho, kok kamu bisa duluan? Padahal aku tadi gak ketiduran.” Kelinci bertanya dengan marah karena tidak setuju kekalahannya.
“Iya, ada trik-triknya,”
“Trik-trik gimana?”
“Tadi aku lari kecil, nah baru beberapa langkah terus aku balik lagi ke posisi awal.”
“Harusnya tadi ada jurinya,” gerutu Kelinci.
Tiba-tiba si Kambing datang sambil berlari.
“Hoi kamu, bayar yang kemarin!!!”
“KABUUUR…”
Setelah itu Kura-Kura kabur. Larinya lebih cepat daripada Kelinci.
“Lho kok bisa sih?” Kelinci bingung.
SELESAI
Comments
Post a Comment