Skip to main content

puisi "PERGI"

PERGI


Dinginnya malam menusuk tulang
Seruput kopi penawar dingin
Angin berbisik perihal hati
memikirkanmu bahagia dengannya

terjebak dalam dunia fana
sosok wanita lewat begitu saja
tanpa sapa tanpa tanya
janjimu kau buang begitu saja

kopiku kini sudah dingin
sama seperti sikapmu padaku
kopiku kini basi
sama seperti ucap janjimu

kopi yang aku seruput 
akan meninggalkan ampas
sama seperti kenangan bersamamu
yang selalu terkenang dalam hatiku

Comments

Popular posts from this blog

kura kura yg iseng

Saat itu Kura-Kura sedang makan di warung. Ternyata penjaga warungnya sedang pergi karena kebelet pipis. Penjaga warung itu adalah Kambing. Karena tidak ada siapa-siapa, Kura-Kura pun tergiur sampai ngiler melihat beberapa makanan yang dijual. Padahal dia gak bawa uang. “Aku akan memakan semuanya, mumpung penjaga warungnya gak ada,” gumam Kura-Kura. Baru 1 detik makan, terlihatlah Kambing itu di hadapannya. “Lho, kamu dari mana aja?” tanya Kura-Kura kaget. “Memangnya kamu itu siapa? Ngapain nanya-nanya kabar segala?” bentak Kambing. Kura-Kura sangat gemetaran. Dia langsung lari keluar dari warung itu sambil membawa makanan yang baru saja mau dimakannya tadi. Padahal itu cuma rumput, lagian kan Kura-Kura gak makan rumput. “Woy bayar sini!!! Awas ya kamu!” Kambing berteriak lagi, lagi dan lagi. Tapi dia gak peduli, asalkan bahagia. Setelah kecapean, Kura-Kura duduk di samping pohon kaktus. Dia gak tertusuk duri kaktusnya karena punya cangkang. Namanya juga Kura-Kura. L...

kunjungan ke kota tua